The time for Action si now, it's never too late
to do something-Antoine de Saint-Exupery. Ya, Quote di atas sepertinya
cocok untuk mendeskripsikan blog saya. Late write and to start,
sebenarnya niat sudah berkoban rutin menulis, eh ternyata tidak sempat, bahkan
postingan saya kali ini mengenai perjalanan di Kalimantan Utara sudah lumayan
lama kejadiannya.
Perjalanan di Kalimantan Utara ini sendiri
dilakukan ketika saya masih On the Job Training Kantor Perwakilan
Kaimantan Timur. Selama OJT, saya sudah 2 kali melakukan perjalanan dinas ke
provinsi ini beberapa bulan silam.
Pesawat ATR sebagai penghubung di Kalimantan - photo by Dickky |
Tanjung Selor
Tepian Sungai Kayak photo by Dickky |
Tanjung Selor merupakan salah satu kecamatan dari
Kabupaten Bulungan yang merupakan ibukota dari salah satu provinsi termuda di
Indonesia. Jangan bayangkan adanya gedung bertingkat atau ramainya kendaraan
berlalu-lalang di sini, berdasarkan cerita dari salah satu pns di provinsi baru
ini dikarenakan lahan yang lebih besar dari Kota Tarakan, membuat tempat ini
dijadikan ibukota provinsi.
Sunset di tepian Sungai Kayan - photo by Dickky |
Perjalanan di kota ini saya lakukan dengan cara
berlari sore dari hotel mengitari kota dan menyisiri sungai Kayan. Kota ini
sangat ramah bagi pelari karena jarangnya kendaraan yang berlalu lalang dan
kondisi kota yang asri dan masih terlihat banyak pembenahan terhadap
infrastruktur kota. Senja di Sungai Kayan pun tampak romantis dikarenakan sinar
matahari tenggelam yang pas tegak lurus dengan sungai yang dapat memberikan
sensasi tersendiri jika dibandingkan melihat matahari terbenam di Pantai atau
Gunung.
Sungai Kayan - photo by Dickky |
Di beberapa titik di sepanjang Sungai Kayan, tampak
terdapat pedagang kaki lima yang menjajakan barang dagangannya mulai dari penjual
durian dan lei (buah mirip durian khas Kalimantan), makanan, odong-odong dan
lainnya. Bagi yang belum pernah merasakan buah lei, hal ini merupakan sensasi
tersendiri dikarenakan buah ini merupakan buah yang mirip dengan buah durian
dengan rasa yang berbeda.
Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Utara - photo by Dickky |
Tarakan
Salah satu sudut Kota Tarakan - photo by Dickky |
Kota Tarakan merupakan kota termaju di Provinsi
Kalimantan Utara, infrastruktur di kota ini menurut pendapat saya sudah
termasuk salah satu yang paling rapi di Indonesia. Hal ini dikarenakan secara
historis, kota ini merupakan kota Minyak dan konon tempat ini adalah tempat
pertama yang Jepang serang dalam merebut Indonesia dikarenakan minyak buminya
yang terkenal murni.
Speed boat Tanjung Selor - Tarakan - photo by Dickky |
Perjalanan dari Tanjung Selor ke Tarakan dapat
dilalui menggunakan speed boat atau
menggunakan pesawat. Saya sendiri melakukan perjalanan dengan menggunakan speed boat selama kurang lebih 2 jam. Speed boat tidak terlalu bergoncang
dikarenakan gelombang sungai yang tidak setinggi arus lepas.
Perempatan Grand Tarakan Mall - photo by Dickky |
Dibandingan dengan tetangganya, Tanjung Selor,
Tarakan memiliki banyak hal yang belum dimiliki oleh Tanjung Selor, seperti
Mall, Universitas, Bandara Internasional dan bahkan franchise restoran asing. Bapak Sofian Raga selaku Walikota Tarakan
seingat saya pernah mengatakan bahwa Tarakan akan diarahkan menjadi kota
transit di Kalimantan Utara, di mana kota ini akan menjadi pintu gerbang Provinsi
Kalimantan Utara. Dari maksud tersebut tampak saya dapat menyimpulkan bahwa hal
ini mungkin seperti Balikapan dan Samarinda di Kalimantan Timur, di mana
Balikpapan sebagai kota Transit dan Samarinda sebagai pusat pemerintahan.
Rumah Bundar - photo by Dickky |
Walaupun merupakan sebuah pulau yang terpisah
dari pulau Kalimantan, Tarakan memiliki kontur berbukit-bukit, sehingga menjadi
tantangan sendiri bagi pelari untuk menikmati kota Tarakan. Di Tarakan sendiri
terdapat beberapa obyek wisata seperti Pantai Amal, Mangrove, Rumah Bundar dan
lain-lain. Dikarenakan letak dari obyek wisata ini lumayan dari satu ke tempat
lainnya dan saya melakukan perjalanan dengan berlari pada sore hari, sehingga
saya hanya sempat ke Rumah Bundar sebagai museum bersejarah di Kota Tarakan. Rumah bundar ini sendiri merupakan mess/barak
dari tentara Australia saat berusaha mempertahankan Tarakan dari Jepang. Saat
saya melakukan perjalanan ini, berhubung sudah sore maka rumah bundar sudah
tutup, namun pada perjalanan saya berikutnya, saya dapat mengunjungi museum
ini.
Toko Milo - Photo by Dickky |
Yang paling unik dari oleh-oleh khas Tarakan
adalah barang-barang dari Malaysia seperti Milo, Apollo dan lain-lain. Barang-barang
ini kebanyakan masuk secara ilegal dari Malaysia, namun dikarenakan image oleh-oleh dari Tarakan adalah
barang Malaysia sehingga masih banyak tampak toko-toko yang menjual barang khas
Malaysia.
Terimnal Baru di Bandara Tarakan- Photo by Dickky |
Bandara di Tarakan sendiri sudah merupakan
Bandara Internasional di mana terdapat rute langsung ke Tawau Malaysia, dan
saat ini bandara tersebut akan segera mengoperasikan terminal barunya yang jauh
lebih modern daripada terminal yang saat ini difungsikan.
Islamic Center Tarakan - photo by Dickky |
Di antara kemegahan tersebut yang menurut saya
menjadi kurang pas adalah masalah pemeliharaan, memang pembangunan dapat
berjalan dengan baik, secara spesifikada satu tempat yang saya rasa kurang
pemeliharaan yakni Islamic Center yang sudah megah berdiri namun nampak di
beberapa temboknya terdapat retak-retak. Jadi mungkin ke depannya alangkah
baiknya jika pemeliharaan merupakan hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam
melakukan pembangunan. Dan hal ini tidak hanya terjadi di Tarakan, tetapi
banyak saya temui di wilayah Indonesia yang lain.